Santri Hebat, Wonosobo Bermartabat: Pemerintah Daerah Teguhkan Komitmen Untuk Pesantren Yang Mandiri, Sehat, Dan Ramah Lingkungan

Santri Hebat, Wonosobo Bermartabat: Pemerintah Daerah Teguhkan Komitme
22-Oct-2025 | sorotnuswantoro Wonosobo

Advertorial — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Wonosobo berlangsung penuh khidmat, meriah, dan sarat makna. Ribuan santri dari berbagai penjuru Wonosobo memadati Alun-alun Wonosobo dalam upacara akbar yang dipimpin langsung oleh Bupati Wonosobo, H. Afif Nurhidayat, S.Ag., Rabu (22/10/2025).

Dalam momentum yang menandai satu dekade penetapan Hari Santri ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo meneguhkan komitmen untuk terus mendukung pesantren sebagai pusat pendidikan karakter, pembentukan akhlak mulia, serta penggerak pembangunan masyarakat berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

“Hari Santri bukan sekadar peringatan. Ini adalah panggilan untuk terus berkarya, menjaga tradisi, dan membangun peradaban. Pemerintah Daerah hadir untuk memastikan pesantren di Wonosobo tumbuh sehat, mandiri, dan berdaya,” tegas Bupati Afif dalam sambutannya.

Ribuan Santri Kibarkan Semangat Merah Putih Sepanjang Satu Kilometer

Puncak peringatan Hari Santri tahun ini dimeriahkan dengan Kirab Santri spektakuler yang membentangkan Bendera Merah Putih sepanjang satu kilometer. Aksi ini menjadi simbol persatuan, nasionalisme, dan semangat cinta Tanah Air yang tumbuh kuat di kalangan santri Wonosobo.

Lebih dari 10.000 santri dari 200 pondok pesantren turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal Oktober, antara lain:

  • Turnamen Mini Soccer Santri diikuti 36 pondok pesantren (14–17 Oktober),
  • Lomba paduan suara, lalaran, dan manimriti Alfiyah,
  • Lomba video pendek bertema “Pesantren Itu Asik, Pesantren Itu Ramah”,
  • Seminar dan sarasehan kebangsaan bersama ulama dan tokoh agama,
  • Pemberian bibit pohon durian kepada pesantren sebagai simbol gerakan hijau pesantren.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga ruang kreatif santri untuk menunjukkan peran positif pesantren dalam masyarakat modern.

“Kami ingin dunia tahu bahwa pesantren adalah tempat yang ramah, bersih, dan mencetak generasi cerdas serta berakhlak,” ungkap salah satu panitia kegiatan dari unsur pesantren.

Pemerintah Daerah Tegakkan Komitmen: Satgas Lingkungan dan Program Pesantren Ramah Anak

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Afif bersama Wakil Bupati Wonosobo menegaskan dukungan konkret Pemerintah Kabupaten terhadap keberlangsungan dan kesejahteraan pesantren.
Melalui Surat Keputusan Bupati tentang Pembentukan Satgas Percepatan Penataan Lingkungan Pondok Pesantren, pemerintah akan melakukan langkah-langkah strategis, antara lain:

  • Survei dan penataan infrastruktur sanitasi,
  • Pelatihan pengelolaan sampah bagi santri dan pengurus,
  • Bantuan alat sanitasi melalui dana APBD Kabupaten Wonosobo,
  • Penguatan kerja sama lintas dinas dengan PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kementerian Agama.

“Kami ingin setiap pesantren di Wonosobo menjadi tempat belajar yang sehat, aman, dan nyaman. Tidak boleh ada kekerasan, diskriminasi, atau pelanggaran hukum dalam bentuk apapun. Santri harus tumbuh dalam lingkungan yang mendidik dan membahagiakan,” ujar Wakil Bupati.

Program “Pesantren Ramah Anak dan Ramah Lingkungan” menjadi bukti nyata bagaimana Pemkab Wonosobo merespons dinamika sosial pesantren dengan pendekatan solutif, edukatif, dan kolaboratif.

Bibit Durian untuk Pesantren: Simbol Menanam Ilmu dan Masa Depan

Dalam puncak acara, Bupati Wonosobo secara simbolis menyerahkan bibit pohon durian unggul kepada sejumlah pondok pesantren. Gerakan ini menjadi simbol semangat pesantren dalam menjaga kelestarian lingkungan, serta wujud nyata komitmen terhadap kemandirian ekonomi pesantren melalui gerakan santripreneur hijau.

“Menanam pohon berarti menanam harapan. Barang siapa menanam ilmu dan kebaikan, maka ia sedang menanam masa depan yang berbuah kemaslahatan,” ujar Bupati Afif penuh makna.

Amanat Menteri Agama: Santri Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia

Dalam amanat yang dibacakan Bupati, Menteri Agama Republik Indonesia mengingatkan bahwa Hari Santri adalah warisan perjuangan resolusi jihad yang mengantarkan bangsa ini pada kemerdekaan.
Tema tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, mengandung pesan bahwa santri harus tampil sebagai pelaku sejarah global yang membawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

“Pesantren bukan hanya menyiapkan ulama, tetapi juga pemikir, pejuang, dan tokoh bangsa. Kini, santri berperan di berbagai bidang, dari pendidikan, teknologi, hingga diplomasi dunia,” tulis Menteri Agama dalam amanatnya.

Selain itu, Menteri Agama juga mengapresiasi kebijakan nasional yang berpihak kepada santri, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi peningkatan kualitas gizi, kesehatan, dan kecerdasan santri di seluruh Indonesia.

Refleksi dan Harapan: Dari Wonosobo untuk Indonesia

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Wonosobo menjadi momentum penting untuk menegaskan sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat.
Kebijakan yang berpihak pada pesantren, semangat gotong royong, serta dukungan lintas sektor menjadi fondasi kuat dalam mencetak generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global.

“Santri bukan hanya penjaga nilai, tetapi juga penjaga masa depan bangsa. Dengan ilmu, iman, dan akhlak, mereka siap mengawal Indonesia menuju peradaban dunia,” pungkas Bupati Afif Nurhidayat.

Tags