Bupati Kendal Cek Dapur Mbg: “menunya Harus Bikin Anak anak Lahap!”

Bupati Kendal Cek Dapur Mbg: “menunya Harus Bikin Anak anak Lahap!
09-Oct-2025 | sorotnuswantoro Kendal , Jawa Tengah

Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari blusukan ke sejumlah dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di Kendal. Ia ingin memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar, mulai dari kebersihan makanan, cita rasa, hingga ketepatan waktu pengiriman ke sekolah.

Bupati tampak menyoroti pentingnya variasi menu agar anak-anak semangat makan. “Apalagi anak SD dan SMP itu susah kalau disuruh makan. Jadi menunya harus bikin mereka lahap makan,” ujar Dyah sambil meninjau dapur MBG, Kamis (9/10/25).

Ia juga menugaskan Dinas Kesehatan Kendal untuk rutin mengambil sampel makanan dan mengujinya di laboratorium. Langkah ini diambil agar tidak terjadi kasus keracunan seperti yang sempat muncul di beberapa daerah lain.

Hasil peninjauan menunjukkan dapur MBG di Kendal cukup baik. Menurut Bupati, standar gizi dan kebersihan sudah terpenuhi, meski tetap perlu peningkatan kualitas dan kreativitas dalam penyajian menu.

Untuk menjamin keamanan pangan, setiap dapur MBG wajib memiliki Sertifikat Layanan Higiene Sanitasi (SLHS). Dinas Kesehatan Kendal pun diminta mempercepat proses sertifikasi, maksimal dalam 14 hari kerja.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Fernando Radbonay, menyebut pihaknya melakukan uji terhadap makanan, alat masak, dan tenaga dapur. “Kita pastikan semuanya aman dan sesuai standar,” katanya.

Dinas Kesehatan juga menurunkan petugas Puskesmas setiap hari untuk memantau dapur SPPG. Selain itu, para petugas dapur dilatih agar mampu menyajikan makanan yang bersih, sehat, dan bergizi sesuai standar nasional.

Koordinator Wilayah, Badan Gizi Nasional (BGN) Kendal, Muhammad Faris Maulana, mendukung langkah Pemkab Kendal. “Kami apresiasi komitmen Bupati. Semua dapur harus bersertifikat agar anak-anak bisa makan dengan aman dan sehat,” ujarnya.

Pembina Yayasan SPPG Bugangin, Cahyanto menyebut, SPPG yang dikelolanya memprioritaskan menu yang disukai anak-anak tetapi tetap memperhatikan standart gizi yang ditetapkan.

"Kita juga ada juru masak yang sudah bersertifikat. Kalau menu kita menggunakan ahli gizi yang bertugas menghitung gizinya. Kalau kebersihan SPPG kita juga sudah mempekerjakan dua orang yang terpisah dari bagian lain sehingga terjamin kebersihannya," ujarnya.(*)

Tags